Translate

Friday, April 25, 2014

Seseram Itukah Aceh!?

https://twitter.com/aprindut
Beberapa hari yang lalu anjon diundang ke Hermes Palace Hotel untuk briefing event 'Indonesia Marketeers Festival' yang akan diselenggarakan di Banda Aceh pada tanggal 28-29 April 2014.
 
Disana anjon berkenalan dengan Apri Sulistianto salah satu panitia yang sedang berkesibukan untuk persiapan acara. Apri orang yang sangat asyik untuk diajak ngobrol. Dari yang awalnya akan jadi pembahasan serius, malah jadi ngobrol-ngobrol santai.
 
Intermezzo, ini adalah kunjungan pertama Apri ke Aceh, tepatnya di Banda Aceh. Apri menjelaskan kunjungan pertama ke Aceh ini dalam rangka roadshow Indonesia Markeeters Festival yang mengunjungi 17 kota besar di Indonesia.

Di kantor Markeeters Fest, Apri bercerita bagaimana ketika pertama kali dia diamanahkan untuk ikut terbang ke Aceh sebagai panitia acara. "Gak ah, gue lebih milih ke Papua aja daripada ke Aceh. Pokoknya gue gak mau ah" cerita Apri waktu itu.
Sontak cerita Apri itu membuat anjon ketawa ngakak. Ketawa karena sampai segitunya Aceh dimata masyarakat luar. Horror seolah-olah ketika ke Aceh, kita gak akan pernah kembali. Ah Parah
 
"Gue sampai mau nangis waktu ketika diamanahkan harus ke Aceh. Gue udah nolak perintah atasan gue. Tapi akhirnya gue nurut aja karena entar malah dipecat" kata pemilik akun twitter @aprindut tersebut.
 
"Di pesawat, gue juga udah ngucap-ngucap dalam hati. kalo nanti gue gak balik ya itu udah panggilan Allah". kisah apri sedih waktu itu bikin anjon pingin ketawa guling-guling
Namun setelah sampai ke Banda Aceh, akhirnya Apri bisa membuktikan kepada dirinya sendiri kalau Aceh tidak seseram seperti apa yang orang ceritakan.
 
"Rupanya Aceh gak seseram yang gue bayangkan. Gue bisa ngopi keluar tengah malam, makanannya juga enak-enak. Masa' gue pesan Mie Aceh dibilang penjualnya gak ada jual Mie Aceh. Yang ada mie rebus, goreng, dll. Eh rupanya nyebutnya cuman Mie. Sama seperti Sate Padang di padang. Nyebutnya ya Sate doang pas mau beli"
 
Tapi menyebut 'Aceh' ya tetap tak jauh-jauh pemikiran dari 'Ganja'. "Kepingin banget gue foto bareng ganja, terus gue kirim ke temen-temen gue di Jakarta". Canda Apri.
 
"Tapi kemarin gue juga pernah diajak makan sie kameng yang kata kawan gue ada biji ganjanya. Asli pas gue siap makan langsung ngantuk yang rasanya nge-fly gimana gitu, padahal gue harus kerja lagi" tambah Apri dengan kesannya.
 
Tapi gimanapun Apri mengakhiri kalau wisata pantai di Aceh masih jauh lebih cantik daripada di Bali. Tapi Apri tetap menyayangkan wisata Aceh seperti tidak ada pengelolaan.
 
"Pantai di Aceh cantik-cantik, banyak lagi. tapi sayang seperti gak ada pengelolaan. Bukan minim, tapi kayak emang gak ada pengelolaan" tutup apri.
 
Begitulah, gak nyangka sampai segitunya Aceh dipandang orang luar. Walau ini bukan cerita pertama yang anjon dengar ketika berkenalan dengan orang yang datang ke Aceh pertama kali.
 
Makanya, kawan-kawan yang mendengar Aceh sama seperti itu, jangan mudah percaya. Apalagi hanya membaca atau mendengar dari media. Ayo datang dan jalan-jalan ke Aceh bro! Buktikan kalau Aceh tidak seperti itu lalu ceritakan ke teman-teman kalian lainnya #visitAceh 

6 comments:

  1. sebagai ureng aceh baca postingannya ngakak :D
    sampe segitunya yah ada orng yg berfikiran tentang aceh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha iya nih, anjon juga ngakak. Seolah-ola kita mau ke tempat yang untuk kembali lagi itu kemungkinan nya kecil :D

      Delete
  2. Kirain tadi si avri ibu penyu hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. itulah bang, bang robby sampe salah paham antara apri atau avri :v

      Delete
  3. yang didengar belum tentu seperti itu juga ketika dilihat

    ReplyDelete