Beberapa hari yang lalu rakan @azirmaop
sudah menuliskan testimoninya tentang akun twitter yang paling populer di Aceh yaitu @iloveaceh.
Setelah membacanya, terbesit rasa malu dibenak saya. Tau
kalian malu karena apa? Malu karena saya sendiri yang aktif berkecimpung disana
malah lupa untuk meninggalkannya dalam sebuah tulisan. Padahal jikalau nanti saya
mati atau twitter sudah vakum layaknya friendster lalu munculah jejaring sosial
lainnya, @iloveaceh haruslah dikenang (walaupun tidak dihargai). Paling sedikitnya
kenangan itu ada tercatat dalam lembar sejarah, yaitu tulisan.
Izinkan saya perkenalkan dahulu apa itu @iloveaceh. Karena ya basa-basi nya orang perkenalan akan dibilang “tak kenal maka tak sayang, tiba abang kenal, eh adeknya tak sayang”.
Izinkan saya perkenalkan dahulu apa itu @iloveaceh. Karena ya basa-basi nya orang perkenalan akan dibilang “tak kenal maka tak sayang, tiba abang kenal, eh adeknya tak sayang”.
@iloveaceh itu apa sih?
@iloveaceh adalah akun yang coba memberikan
informasi ter-update seputar Aceh di
media social (twitter,facebook,instagram, blog, tumblr, dll). Dimana followers-nya sendiri bisa ikut menjadi
jurnalis untuk berbagi informasi tentang Aceh (citizen journalist) kepada followers @iloveaceh lainnya.
Mereka yang aktif memberikan
informasi tentunya berdampak positif terhadap jumlah followers dan meningkatnya elektabilitas pengguna twitter
terhadapnya. Dan pastinya mereka yang aktif memberikan informasi tentang Aceh
ke @iloveaceh akan semakin dikenal di dunia twitter.
Lewat tagline “Teumpat tanyoe
sapa rakan ngen syedara” yang memiliki arti “Tempat kita menyapa rakan dan
saudara”, akun @iloveaceh mengajak pengguna twitter menggunakan akun twitternya
dengan tepat. Salah satu caranya adalah dengan aktif membagikan informasi yang
insya Allah bermanfaat kepada banyak
followers.
Berapa Followersnya?
Saat tulisan ini ditulis (20/08/14),
twitter @iloveaceh sudah menembus angka 48.000 followers. Dimana pada tahun 2013 baru mencapai mencapai 38.000+ followers (November, 2013). Terus
meningkatnya followers @iloveaceh
tidak lain karena semakin banyaknya orang yang mencari informasi seputar Aceh.
Sebuah prestasi dalam statistik juga
pernah ditorehkan @iloveaceh yang namanya tercatat di ranking 113 besar akun twitter berpengaruh di Indonesia, berada di
urutan 108 per tanggal 3 April 2012 (twopcharts.com).
Sebuah pencapaian yang luar biasa untuk sebuah akun twitter di Aceh.
Karena membawa nama Aceh, followers @iloveaceh yang paling banyak
berasal dari Aceh, lalu diikuti Jakarta, Medan, bahkan Negara tetangga Malaysia
juga tidak sedikit yang menjadi followers
@iloveaceh. Kehadiran @iloveaceh ini membantu mereka yang diluar Aceh untuk
sekedar melepas rindu akan kampung halamannya.
@iloveaceh “Social Media to Social Movement”
“Social Media to Social Movement” adalah filosofi dari akun ini yang
coba diterapkan oleh seluruh pengelolanya. @iloveaceh tidak akan terus-terusan
ada di timeline, tapi juga hadir ke
dunia nyata untuk berkolaborasi dan berkontribusi yang diharapkan bisa
berdampak positif untuk Aceh.
Kontribusi @iloveaceh sejak tahun 2010, event maupun kegiatan sosial:
Kontribusi @iloveaceh sejak tahun 2010, event maupun kegiatan sosial:
1) Peduli Cut Ika Liana (operasi kanker)
2) Peduli Rika Safitri (korban luka bakar)
3) Peduli Sinabung (gunung meletus)
4) Peduli Daffa (bayi penderita atressia billier)
5) Peduli Nek Maneh (wanita penderita kanker payudara)
6) Pray for Tangse (banjir bandang di tangse)
7) Pray for Gayo (gempa bumi di gayo)
8) Mini Pesta Blogger Aceh
9) Saman UI Goes to Aceh
10) Festival Tari Seudati Bireuen
11) Aceh Coffee Festival (2011-2013)
12) Festival Piasan Seni Banda Aceh (2012-2013)
13) Pekan Kebudayaan Aceh ke-6
14) Sabang Fair Festival 2014
15) Donor Darah bersama Fansclub
16) On Air bareng 97,9 FeMale Radio Jakarta di Program 'Your Morning Coffee'
17) Penggarapan Video Klip 'Prang Sabi' Cut Nyak Niken
18) Sosialisasi Social Media Goes to School
19) Hari Kesenian Daerah Aceh
20) Aceh Diving Competition 2014
21) Dan masih banyak lainnya
Sejarah @iloveaceh
Akun @iloveaceh dilahirkan pada
tanggal 23 Februari 2010 oleh anak-anak muda Aceh yang punya ide kreatif untuk
membangun Aceh lewat dunia maya. Salah satu founder-nya
yang sudah akrab saya kenal, pernah bercerita kalau dari dulunya dia memang
hobi menuliskan sejarah-sejarah Aceh. Setelah rajin menulis di blog, dia coba
berkicau tentang Sejarah Aceh di twitter. Dimana twitter pada masa itu lagi booming di Aceh.
Munculnya kicauan-kicauan tentang
Aceh dan Sejarah Aceh di twitter lewat akun @iloveaceh menjadi daya tarik
tersendiri bagi pengguna twitter lainnya yang ada di Aceh maupun yang diluar
Aceh. Informasi sejarah yang disajikan oleh @iloveaceh lewat 140 karakter mungkin
lebih enak disantap dan dikunyah oleh otak ketimbang harus membaca buku sejarah
yang terkadang melihat cover-nya saja
kita sudah eneg duluan.
Hal itulah yang menjadi dasar
awal munculnya tagar #sejarahAceh disetiap tweet
yang membahas tentang sejarah Aceh. Lalu juga munculah tagar #ATwitLovers (Aceh
Twit Lovers), sebutan akrab dari admin untuk pengguna twitter di Aceh.
Mengkampanyekan semboyan #positifkanAceh
Kehadiran @iloveaceh ini
sebenarnya menghadirkan angin segar bagi pemberitaan Aceh di media. Seperti
kita tau, dulu di era 2010 kebawah, mendengar nama ‘Aceh’ pemikiran orang akan
tidak jauh-jauh dari yang namanya ‘GGT’. Nah GGT itu bukan Ganteng-Ganteng
Terigala, melainkan: Ganja, GAM, Tsunami. Dulu mungkin orang-orang luar belum
tau Aceh punya Sabang yang memiliki pantai dan keindahan bawah alamnya yang
eksotis. Orang-orang juga belum tau kalau di Aceh Tengah, kamu bisa
melihat danau laut tawar yang ketika
pagi subuh akan mengeluarkan uap dingin, seperti di film Titanic. Orang luar tidak akan tau itu karena news media yang terlalu sibuk mengangkat negatifnya Aceh di setiap
pemberitaan.
Coba tidak ikut-ikutan mengangkat
Aceh dari sisi negatifnya, akun twitter @iloveaceh pun terus memberikan
informasi tentang hal-hal positif yang ada di Aceh lewat social media.
Misalnya, sejarah, pariwisata, kuliner, acara di Aceh, komunitas-komunitas
bahkan anak-anak muda yang berkarya akan diangkat oleh @iloveaceh untuk lebih
dikenal oleh khalayak luas dan termotivasi agar tetap terus berkarya. Semboyan
#positifkanAceh mulai dikampanyekan di social
media.
Tapi bukan berarti berarti
@iloveaceh tidak mau menginformasikan kritik akan suatu hal negatif di Aceh.
Hanya saja tim @iloveaceh akan memfilter informasi tersebut terlebih dahulu
sebelum diedarkan di linimasa. Semisal memperbaiki ejaan dan pemilihan kata
(agar lebih sopan ketika dibaca) atau merangkumnya dalam tagar #suarawarga.
Dari banyak hal itulah saya
berani membenarkan kata bang @husainiende yang pernah berkata kepada saya saat
bertemu di @bandarbuku pada tahun 2012, bahwa sosok founder @iloveaceh yang sekarang masih menjadi admin adalah tokoh superhero-nya Aceh di dunia cyber karna sudah memperbaiki atau me-rebranding nama Aceh di dunia maya.
Siapakah mereka-mereka dibalik akun @iloveaceh?
Sejak terlahir 4 tahun lalu,
@iloveaceh terus berbenah memperbaiki yang kurang dan mempertahankan yang sudah
berjalan baik. Di 1,5 tahun pertama, @iloveaceh menggunakan sistem kontributor
yang tersebar di berbagai penjuru di Aceh, bahkan juga ada di luar Aceh. Sistem
kontributor ini menggunakan akses ‘DM to
Tweet’, dimana mereka yang terdaftar sebagai kontributor bisa langsung mengirimkan
informasi via DM (direct message) tanpa
harus ada admin yang aktif. Namun sistem ‘DM
to Tweet’ ini hanya bisa digunakan gratis bagi akun yang followers-nya dibawah 30 ribu, namun
jika sudah diatas 30 ribu maka sistem ini akan dikenakan biaya sebesar ±Rp.300.000/bulan.
Satu hal yang belum disanggupi oleh @iloveaceh saat followers-nya sudah melebihi angka 30 ribu.
Karena semakin bekerja-kerasnya
admin dalam menyeimbangkan rutinitas sehari-hari serta harus mengelola akun @iloveaceh
yang terus menunjukan perkembangan followers, pada bulan September 2012 lewat open recruitment terkumpulah ±15 anak
muda yang berujung dibentuknya manajemen dalam mengelola akun @iloveaceh. Manajemen
tersebut pun diberi nama “ILA Team Management”.
@iloveaceh yang berada dibawah
naungan ILA Team Management akhirnya terdaftar di badan hukum pada tanggal 10
November 2012. Kalau ada yang penasaran atau ingin sharing sambil ngopi-ngopi lucu bersama ILA Team, kalian bisa hubungi mereka di akun @ILAcrew.
Sudut Pandang dan Uniknya @iloveaceh
Menurut saya, @iloveaceh ini termasuk
akun yang unik. Pertama karena informasi yang disajikannya + cara mereka
menyajikannya dengan menggunakan 140 karakter. Dulu saya heran kenapa
@iloveaceh bisa mengangkat banyak informasi yang tidak kita dapatkan di tempat
lain. Namun setelah bergabung untuk mengelola akun tersebut, saya sudah bisa
mengunci jawaban itu sendiri.
Kedua, yang menarik adalah
komunikasi dua arah yang dilakukan @iloveaceh selama ini. Karena seperti kita
tau, rata-rata hampir semua akun yang sudah besar meninggalkan pakem komunikasi
2 arah antara dia dan followers-nya. Padahal komunikasi 2 arah adalah cara untuk
sebuah akun bisa lebih dekat dengan followers-nya. Baik itu sebatas menyapa
sampai membalas mention yang masuk. Jujur saja, siapa yang dulu senang bukan
kepalang saat pertama kali mention-nya dibalas @iloveaceh? Sebelum kalian jawab,
saya akan langsung mengacungkan diri hahaha.
Namun saat ini tak sedikit
followers @iloveaceh yang mengeluhkan dan kecewa karena mention-nya tidak dibalas. Hal itu
mungkin terjadi karena mention masuk yang sudah bergeser jauh kebawah akibat
ribuan kilo liter kubik mention yang masuk perharinya dan kebetulan tidak ada admin yang sedang online. Kemungkinan terakhir, informasi yang kalian kirimkan tidak
layak/pantas dibalas karena berbagai pertimbangan oleh tim. Seperti mengandung unsur
SARA, Diskriminasi, Hoax, Politik, Iklan, dan beberapa hal lainnya.
Ketiga, ada dua kata yang menurut
saya sangat fenomenal baik di linimasa ataupun di dunia nyata. Yaitu kata ‘Rakan’
dan ‘#positifkanAceh’ yang tentu sudah sangat identik dengan akun @iloveaceh.
Pernah suatu kejadian, dimana saya sedang mengikuti diskusi publik. Seorang
yang tidak saya kenal maju sebagai pembicara menjelaskan panjang lebar
opininya. Namun yang mengagetkan saya, penjelasannya yang panjang itu ditutup
dengan kata #positifkanAceh.
Penasaran dengan kata yang
fenomenal itu, di suatu kesempatan saya bertanya langsung kepada founder @iloveaceh
tentang kata #positifkanAceh itu. Apakah benar kata tersebut memang pertama
sekali diciptakan dan dipopulerkan oleh @iloveaceh? Founder langsung menjawab ‘iya’,
sambil tersenyum melihat ekspresi saya yang seperti tidak yakin dengan
fenomenalnya kata itu. (apa senyum-senyum kayak orang homo -,-). Peace pak founder ^_^
Keempat, besarnya akun @iloveaceh
tidak serta-merta tim pengelola membebaskan yang namanya politik masuk ke ranah
mereka. Di tengah gencarnya kampanye pileg dan pilpres 2014 yang mulai merambah
ke ranah media sosial, @iloveaceh dan pengelola juga menjadi sasaran empuk
untuk ditarik menjadi bagian kampanye mereka. Ada saja tawaran menggiurkan dan
jebakan yang pernah diterima ILA Team Management dari beberapa oknum. Tawaran
yang mungkin akan membuat ILA Team Management lebih cepat kaya daripada
terus-terusan mengelola @iloveaceh hahaha. Tapi komitmen @iloveaceh dan pengelola dari
awal untuk menjadikan akun ini ‘netral’ dan bermanfaat bagi publik, membuat ILA Team Management melempar jauh tawaran-tawaran tersebut.
Kelima dan yang terakhir,
besarnya kepercayaan followers kepada @iloveaceh menjadi semangat tersendiri
untuk akun ini bertahan. Seperti keakraban saling sapa menggunakan kata rakan
tidak asing lagi kita lihat antara @iloveaceh dan followers-nya.
Informasi yang disajikan
@iloveaceh pun mendapat kepercayaan dari followers-nya. Saya pernah mendengar
kata salah satu orang yang menyebutkan “Kalau sedang ada kejadian yang heboh dan
kebenarannya masih simpang siur, cuman dua sumber terpercaya yang aku buka
pertama kali, yaitu @iloveaceh dan Serambi News," ungkapnya saat berada satu meja kopi dengan saya.
Kepercayaan besar itu muncul karena dalam beberapa situasi, @iloveaceh tidak tergesa-gesa mengambil keputusan meng-update berita yang masih
simpang siur. Biasanya tim akan terlebih dahulu mencari kebenarannya dari
berbagai sumber terpercaya. Kemudian baru akan diinformasikan secara luas ke
rakan #ATwitLovers.
Jika informasi hoax tersebut
sudah banyak beredar di linimasa, akun @iloveaceh biasanya akan memberikan
pembenaran terkait info yang beredar. Seperti info hoax meninggalnya Alm.
Mawardi Nurdin (walikota Banda Aceh) pada siang hari, ditutupnya Hermes Hotel, pembunuhan di Neusu,
dan beberapa lainnya. Banyaknya informasi hoax yang berhasil diluruskan @iloveaceh
ini menjadi landasan kepercayaan followers terhadap akun tersebut.
Semoga pengguna social media baik
itu followers @iloveaceh atau bukan, lebih bijak dalam menghadapi kabar hoax
yang beredar di media sosial. Jangan tergesa-gesa menjadi orang yang paling
update. Serta jangan mudah tertipu akan tawaran dari akun yang memiliki
followers besar, misal untuk sesuatu yang menguras kocek. karena tidak semua
followers tersebut adalah manusia (baca: akun robot). Saya pantau kejadian ini
masih sering terjadi yang berujung kerugian.
Besar harapannya juga akun
@iloveaceh bisa tetap mempertahankan eksistensinya di kancah media sosial
ditengah banyaknya muncul akun-akun lain yang mengambil segmen pasar yang sama.
Dan tetap berkontribusi untuk Aceh baik dari social media ataupun dunia nyata ^_^ #positifkanAceh
No comments:
Post a Comment